Gambar Sampul PPkn  · Ancaman terhadap Integrasi Nasional
PPkn · Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Nuryadi dan Tolib

24/08/2021 11:54:17

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

177

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa dalam diri kita masih

ada rasa cinta kepada negara Indonesia. Kecintaan kita kepada bangsa semakin

hari semakin besar, karena itu semua merupakan anugerah Tuhan yang amat

besar.

Setiap warga negara Indonesia harus memiliki jiwa mencintai tanah airnya.

Bukti kita mencintai tanah air harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Warga

negara yang baik harus mencintai dan menjunjung tinggi negara Indonesia. Hal ini

karena mencintai dan menjunjung tinggi negara itu sudah merupakan kewajiban

kita sebagai warga negara Indonesia.

Nah, untuk semakin meyakinkan kecintaan kita kepada Indonesia, coba kalian

nyanyikan bersama-sama lagu “Tanah Airku” ciptaan Ibu Soed. Nyanyikanlah

dengan penuh hikmat dan penghayatan.

Tanah Airku

Tanah airku tidak kulupakan

Kan terkenang selama hidupku

Biarpun saya pergi jauh

Tidak kan hilang dari kalbu

Tanah ku yang kucintai

Engkau kuhargai

Walaupun banyak negri ku jalani

Yang masyhur permai dikata orang

Tetapi kampung dan rumahku

Di sanalah kurasa senang

Tanahku tak kulupakan

Engkau kubanggakan

BAB

6

Ancaman Terhadap Negara

dalam Bingkai Bhinneka

Tunggal Ika

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

178

Apa makna yang terkandung dalam lagu tersebut? Tentu saja kalian akan

menyimpulkan bahwa dalam lagu tersebut menegaskan kecintaan kita terhadap

tanah air walaupun pergi jauh. Negara Indonesia merupakan negara yang

mempunyai pesona alam yang indah dan unik, yaitu sebagai negara kepulauan

terbesar di dunia. Hal itu memberikan kesan tersendiri bagi siapa saja yang datang

ke Indonesia. Banyak wisatawan asing yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan

wisata dan tempat berlibur. Dunia internasional mengakui bahwa keindahan dan

kekayaan alam Indonesia sangat menakjubkan. Selain itu, keanekaragaman atau

kebhinekaan dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi kebhinekaan suku

bangsa, bahasa, adat istiadat dan sebagainya menjadi keunggulan kita sebagai

bangsa Indonesia.

Keanekaragaman bangsa Indonesia merupakan sebuah potensi dan tantangan

tersendiri. Disebut sebagai sebuah potensi, karena membuat bangsa kita menjadi

bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam

maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para wisatawan asing

untuk mengunjungi Indonesia dan investor asing untuk menanamkan modalnya

di Indonesia. Selain itu, kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah

tantangan bahkan ancaman. Adanya kebhinekaan membuat penduduk Indonesia

mudah berbeda pendapat dan mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang

sempit sehingga sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam

integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua

warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah

belah persatuan bangsa.

Pada bab ini kalian akan diajak untuk mewaspadai ancaman terhadap integrasi

nasional dan ipoleksosbudhankam. Pada akhirnya nanti kalian diharapkan dapat

berperan serta untuk mengatasi berbagai ancaman dalam rangka membangun

integritas nasional.

A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional

Apakah di kelas kalian ada peta dunia? Coba kalian amati peta tersebut,

kalian dapat menunjukkan dan melihat posisi negara Indonesia yang berada

di tengah-tengah dunia. Kemudian, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua

benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera yaitu

Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah

Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis dan ideal.

179

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya

meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek

kehidupan sosial, antara lain:

1.

Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara

dan daerah berpenduduk jarang di selatan.

2.

Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme

di selatan.

3.

Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia

daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.

4.

Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan

sistem ekonomi kapitalis di selatan.

5.

Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan

masyarakat individualis di selatan.

6.

Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan

kebudayaan barat di selatan

7.

Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem

pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat,

selatan dan timur.

Sumber: www.ekazai.wordpress.com

Gambar 6.1 Kebudayaan Loncat Batu dari Nias. Kebudayaan Indonesia diartikan seluruh

ciri khas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya Indonesia.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

180

Dengan demikian, maka posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi

sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Apa sebenarnya

yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara Indonesia? Ancaman

bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri

Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut

biasanya berupa ancaman militer dan non-militer. Mengapa ancaman perlu

diketahui? Nah, untuk menjawab rasa penasaran dan menambah pengetahuan

kalian, berikut ini uraian secara singkat ancaman yang dihadapi bangsa

Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.

1. Ancaman di Bidang Militer

Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus ditingkatkan.

Bahkan ada negara yang memiliki senjata pemusnah massal yang berbahan

kimia dan nuklir. Aktivitas ini merupakan ancaman militer yang mengguna-

kan kekuatan bersenjata yang terorganisir. Ancaman ini dinilai mempunyai

kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan

keselamatan segenap bangsa. Kekuatan senjata ini dapat digunakan untuk

melakukan agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata,

sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan

udara.

Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman

kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa. Agresi

ini mempunyai bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai

dengan yang terkecil. Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling

besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan

untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain. Bangsa Indonesia

pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin

kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu pada Agresi Militer I

dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan Agresi Militer II tanggal

19 Desember 1948.

Selain itu, bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi

adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan

daratan). Buktinya wilayah negara kita pernah ada yang dicaplok dan diakui

oleh negara lain. Hal ini menjadi konsekuensi bagi Indonesia yang memiliki

wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga berpotensi terjadinya

pelanggaran wilayah.

181

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pemberontakan bersenjata juga menjadi ancaman militer yang harus

serius ditangani oleh bangsa Indonesia. Pada dasarnya pemberontakan

bersenjata yang terjadi di Indonesia merupakan ancaman yang timbul dan

dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Namun, tidak menutup

kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut disokong oleh kekuatan

asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup. Pemberontakan

bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk

ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya

roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah

mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh

gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun,

serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak

hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam

tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila

dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Negara Indonesia mempunyai fungsi pertahanan negara yang ditujukan

untuk memberikan perlindungan terhadap warga negara, objek-objek

vital nasional, dan instalasi strategis dari kemungkinan aksi sabotase. Hal

ini memerlukan kewaspadaan yang tinggi didukung oleh teknologi yang

mampu mendeteksi dan mencegah secara dini. Indonesia memiliki sejumlah

Sumber: dokumen kemdikbud

Gambar 6.2 Konvoi pasukan Belanda ketika melakukan Agresi Militer I kepada bangsa

Indonesia.

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

182

objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase

sehingga harus dilindungi, seperti istana negara, gedung MPR/DPR, tempat

wisata, dan tempat pengelolaan sumber daya alam.

Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen-

agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara

dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan

menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kegiatan

ini tidak mudah dideteksi, maka spionase merupakan bentuk ancaman

militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi

kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh

pihak lawan.

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan

adanya aksi teror di Ibu Kota Jakarta, yaitu

Bom Thamrin. Aksi teror ini dilakukan

secara terbuka di tengah kesibukan

masyarakat. Aksi teror bersenjata ini

memakan banyak korban, baik dari

kepolisian dan masyarakat. Aksi teror ini

merupakan bentuk kegiatan terorisme

yang mengancam keselamatan bangsa

dengan menebarkan rasa ketakutan yang

mendalam serta menimbulkan korban

tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.

Sasaran aksi teror bersenjata dapat

menimpa siapa saja, sehingga sulit

diprediksi dan ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror

bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat

cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis,

dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, segala bentuk teror

harus dicegah dan dibasmi agar ketenteraman masyarakat tidak terganggu

Selanjutnya, gangguan keamanan di laut dan udara juga perlu

mendapatkan perhatian. Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk

ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional

Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang memiliki wilayah perairan

dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan transportasi

Info Kewarganegaraan

Sejarah spionase sudah

amat tua. Mesir Kuno,

misalnya, memiliki dinas

rahasia yang menyelidiki

negara tetangga sekaligus

tokoh masyarakat terkemuka.

Orang Yunani Kuno dan

Romawi juga memiliki agen

spionase mereka sendiri.

Di Asia, spionase adalah

bentuk seni tinggi dan

dibahas mendalam dalam

berbagai teks seperti

The Art

of War

karangan Sun Tzu.

183

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara. Hal ini

berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut

dan udara.

Adapun bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang harus

mendapat perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara, yaitu

pembajakan atau perompakan, penyelundupan narkoba, penyelundupan

senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan

keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara ilegal, pencurian kekayaan

di laut dan pencemaran lingkungan.

Tugas Mandiri 6.1

Setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian cari di internet atau sumber

lain akibat jika ancaman-ancaman militer tidak dapat ditanggulangi oleh negara

kita. Tuliskan akibatnya pada bagian di bawah ini.

Tabel 6.1. Ancaman dan Akibatnya

No

Ancaman Militer

Akibatnya bagi Integrasi Nasional

1.

Ancaman Militer

Akibatnya bagi Integrasi

Nasional

2.

Spionase

3.

Teroris

4.

Agresi Militer

5.

Penyelundupan Senjata

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

184

2. Ancaman Non-Militer

Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan

faktor-faktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan yang

membahayakan

kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah

negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya

disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang

menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari

ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi

ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia. Ancaman non-

militer di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial

budaya. Contoh ancaman non-militer seperti pengaruh gaya hidup (

lifestyle

)

kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak menggunakan

produk dalam negeri, dan sebagainya.

Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan

ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat

seperti ancaman militer. Ancaman non-militer ini berdimensi ideologi,

politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta keselamatan

umum.

Tugas Mandiri 6.2

Setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian cari di internet atau sumber

lain ancaman berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi

informasi, serta keselamatan umum. Tuliskan ancamannya pada bagian di bawah

ini.

Tabel 6.2. Ancaman dalam Berbagai Dimensi

No

Dimensi

Ancaman

Contohnya

1.

Ideologi

Paham ideologi komunis

Tidak mengakui

adanya Tuhan